UDARA
Ketika
orang beradu ilmu pedang dengan mengayun-ayunkan pedangnya, siapa yang tidak
terluka, tidak tersayat, tidak mengaduh, dan tidak tersakiti? Dialah udara.
Padahal, udaralah yang paling terkena oleh lalu lintas pedang yang sedang
beradu. Pedang menebas-nebas kesana kemari, udara diterjang terus menerus, tapi
udara tetap seperti apa adanya.
Bisakah
orang ini hidup seperti udara? “Silahkan orang memukul, tapi aku tak terpukul.
Silahkan menyakiti, aku tak sakit. Silahkan melukai, aku tak luka. Aku udara…”
Ilmu
udara adalah ilmu tangan kosong atau ilmu kantong bolong.
Makin
panjang senjata seseorang, berarti makin rendah ilmunya. Orang yang
lemah,memerlukan alat yang panjang, sepanjang mungkin untuk melindunginya.
Orang yang agak sakti, cukup pendek saja senjata pelindungnya. Orang yang top
kesaktiannya, tak memerlukan senjata. Ia cukup hidup dengan tangan kosong.
Tangan
kosong adalah tangan yang jujur dan apa adanya. Tangan yang tak menggenggam
apa-apa, tak memiliki apa-apa, tak dibebani apa-apa.
Kantong
bolong adalah kantong yang fungsinya hanya untuk lewat. Tak bisa untuk
menyimpan. Jadi, kantong bolong tidak memiliki sesuatu, ia hanya berfungsi.
Persis seperti udara. Udara hadir di dunia hanya untuk memungkinkan manusia
bernafas dan hidup. Udara amat berfungsi.
Udara
tak pernah punya musuh, karena pedang yang menebasnya tak sanggup melukainya.
Pedang itu gagal menjadi musuh udara.
Tangan
kosong tak punya musuh, karena taka da tombak atau pedang yang dipatahkan
orang. Kantong bolong tak punya musuh, karena di kantong itu tak uang untuk
dicopet.
Kalau
anda ingin aman dari pencuri, jangan terlalu suka memiliki sesuatu. Kalau anda
takut kelaparan, berlatihlah untuk betah lapar. Sebab, kalau kita tahan lapar,
kelaparan tak berlaku. Kalau anda takut miskin, jangan banyak punya apa-apa.
Sebab, orang yang takut miskin adalah orang yang kaya. Kalau anda adalah udara,
adalah tangan kosong dan kantong bolong, anda bebas dari kaya atau miskin.
Sebab, kaya dan miskin hanya soal pandangan. Kalau anda miskin, anda melihat
orang lain sebagai kaya. Kalau anda kaya, anda melihat orang lain miskin, atau
bahkan lebih kaya dari anda.
Kalau
anda kosong, hidup diluar anggapan kaya miskin, anda tak takut oleh kemiskinan,
juga tak diperbudak oleh keinginan untuk kaya. Biasa-biasa saja. Santai-santai
saja.
Demikian
juga soal musuh dan kesaktian. Kesaktian tertinggi ialah apabila anda berhasil
mengolah kehidupan anda sedemikian rupa sehingga tak punya musuh (kantong
bolong), tak merangsang datangnya musuh (tangan kosong), atau tak bisa dimusuhi
(udara).
(dikutip
dari buku : Cak Nun ; Markesot Bertutur)
Saat mencoba
hidup seperti itu, akan banyak cacatnya. Tetaplah mencoba. Ketika lapar datang
menyerang dan memusuhi, bisa ditahan meskipun tetap lapar juga. Akhirnya nutup
leptop tuk keluar nyari makan, terbayang nasi padang lengkap dengan lauk
rendangnya.
Aahhh…setidaknya
pernah mencoba.
ILMU TANGAN KOSONG ;
ILMU KANTONG BOLONG (SIKAP HIDUP)
(Gambar diambil/dicopy dari Pameran Biennale Jogja)
#kampretoss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar